BUDAYA DAN MEDIA
I.
PENDAHULUAN
Budaya adalah bentuk praktek sosial dimana
pemaknaan terproduksi, tersikulasi dan terganti. Budaya adalah
aspek sosial yang berkaitan dengan pemaknaan. Budaya dalam society, bersanding
dengan aspek sosial lainnya seperti aspek ekonomi, pendidikan, hukum,
pemerintah dan lainnya. Masyarakat yang hidup tanpa aspek ekonomi bisa disebut
dengan kemiskinan atau jika masyarakat itu hidup tanpa aspek pendidikan disebut
masyarakat yang akrab dengan kebodohan, tapi membayangkan sebuah masyarakat
tanpa budaya adalahsesuatu yang mustahil.
Media adalah alat komunikasi massa yang
terbagi ke dalam dua bagian besar yaitu media cetak (statis) dan media
audio-visual (dinamis). Yang termasuk ke dalam kelompok media statis adalah
bahan-bahan cetak (print) seperti buku, poster, selebaran dan sebagainya. Sedangkan media audio-visual yang bersifatdinamis
dilengkapi dengan teknologi canggih, seperti televisi dan film. Namun media audio-visual tidak selalu harus
berteknologi seperti teater, sirkus, tari-tarian, wayang dan sebagainya. Budaya
tersajikan lewat Budaya Media.
II.
RUMUSAN MASALAH
A.
Pengertian Budaya
B.
Pengertian Media
C.
Hubungan Antara Media dan Budaya
III.
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Budaya
Budaya adalah tentang keberadaan (distinctiveness)
kelompok-kelompok social yang memberikan mereka identitas. Budaya juga
merupakan pengetahuan yang dapat dikomunikasikan, sifat-sifat perilaku
dipelajari yang juga ada pada anggota-anggota dalam suatu kelompok social yang
berwujud dalam lembaga-lembaga dan artefak-artefak mereka. Budaya bukanlah
sesuatu yang dimiliki sebagian orang dan tidak dimiliki oleh sebagian orang
lainnya, tetapi budaya dimilik oleh seluruh manusia. Menurut E.B. Taylor budaya
didefinisikan sebagai keseluruhan kempleks yang meliputi pengetahuan,
kepercayaan, seni, moral, hukum, adat istiadat dan kemampuan-kemampuan atau
kebiasaan-kebiasaan yang lain yang diperoleh anggota-anggota suatu masyarakat.
Berikut beberapa macam budaya, di antaranya:
a. Budaya Rakyat (Folklore)
Folklor sering diidentikkan dengan tradisi dan kesenian yang
berkembang pada zaman sejarah dan telah menyatu dalam kehidupan masyarakat. Di
dalam masyarakat Indonesia, setiap daerah, kelompok, etnis, suku, bangsa,
golongan agama masing-masing telah mengembangkan folklornya sendiri-sendiri
sehingga di Indonesia terdapat aneka ragam folklore. Folklor ialah kebudayaan manusia
(kolektif) yang diwariskan secara turun-temurun, baik dalam bentuk lisan maupun
gerak isyarat. Folklor dapat juga
diartikan sebagai- adat-istiadat tradisonal dan cerita rakyat yang
diwariskan secara turun-temurun, dan tidak dibukukan merupakan kebudayaan
kolektif yang tersebar dan diwariskan turun menurun.
Kata folklor merupakan pengindonesiaan dari bahasa Inggris. Kata tersebut merupakan
kata majemuk yang berasal dari dua kata dasar yaitu folk dan lore. Menurut Alan Dundes kata folk berarti sekelompok orang yang memiliki ciri-ciri
pengenal fisik, sosial, dan kebudayaan sehingga dapat dibedakan dari kelompok-kelompok
sosial lainnya. Ciri-ciri pengenal itu antara lain, berupa warna kulit, bentuk
rambut, mata pencaharian, bahasa, taraf pendidikan, dan agama yang sama.
b. Budaya Populer (Popular Culture)
Budaya populer merupakan bentuk budaya yang
lebih mengedepankan sisi pupularitas dan kedangkalan makna atau nilai-nilai. Menurut Ray B. Brownie budaya populer adalah budaya yang ada di dunia ini,
disekeliling kita yang meliputi sikap kita, perilaku, tindakan,
makanan, pakaian, bangunan, jalan perjalanan, hiburan, olah raga, politik,
aktivitas serta bentuk dan cara mengontrolnya. Misalnya HP, jaringan sosial dan
lain-lain.
Jadi, budaya pop memberdayakan. Media massa
menyumbang pada proses itu dengan mendistribusikan sumber-sumber budaya kepada
individu yang tertindas dan kelompok-kelompok bawah untuk kemudian oleh mereka demi mengembangkan taktik-taktik perlawanan
terhadap strategi-strategi pengepungan hegemonial. Salah satu contoh paling
tajam mengenai hal ini yang dikemukakan Fiske adalah bagaimana orang-orang muda
pribumi Australia (aborigin) yang menonton film-film koboi TV Amerika
bersimpati pada orang-orang Indian dan “menyemangati mereka ketika mereka
menyerang kereta wagon atau rumah, dan membunuh orang-orang lelaki putih
membawa lari perempuan-perempuan kulit putih”.
Di dalam budaya terdapat dua unsur kebudayaan yaitu:
a.
Budaya material
Budaya material merupakan suatu hasil produksi dari kebudayaan yang
berupa berupa benda yang dapat
ditangkap oleh indra. Misalnya, makanan, pakaian, metode perjalanan, alat-alat
teknologi, dan sebagainya. Budaya material tidak hadir dengan sendirinya tetapi
dibangun berdasarkan nilai tertentu. Oleh Karena itu anggota suatu masyarakat
selalu berusaha dengan cara yang berbeda-beda untuk meningkatkan pengetahuan
dan ketrampilannnya agar produk-produk material itu dapat di gunakan untuk
mempertahankan hidup.
b.
Budaya Nonmaterial
Suatu masyarakat berkebudayaan tidak hanya menciptakan budaya
material yang dapat ditangkap oleh indra, dipakai, dimakan dan di diminum. Ada
pula yang budaya nonmaterial yang digunakan sebagai rujukan perilaku kelompok
dalam suatu masyarakat tersebut. Budaya nonmaterial merupakan suatu budaya yang
hanya dalam bentuk ide-ide, atau gagasan yang di ikuti dengan penuh kesadaran
bahkan dengan penuh ketakutan kalau orang tidak menjalankannya.
B.
Pengertian Media
Media merupakan saluran penyampaian pesan dalam komunikasi antar
manusia. Menurut Mc. Luhan media massa adalah perpanjangan alat indra kita.
Melalui media massa kita memperoleh informasi tentang benda, orang, atau tempat
yang tidak kita alami secara langsung. Media massa bekerja untuk menyampaikan
informasi untuk khalayak dalam membentuk dan mempertahankan citra.
Media massa merupakan istilah yang digunakan untuk mempertegas
kehadiran suatu kelas, seksi media massa yang dirancang sedemikian rupa agar
dapat mencapai audiens yang sangat besar dan luas (yang dimaksudkan dengan
besar dan luas adalah seluruh penduduk dari suatu bangsa/Negara). Pengertian
media massa ini makin luas penggunaannya sehubungan dengan lahirnya percetakan
oleh Guttenberg di abad pertengahan dan disusul oleh penemuan radio yang
melintasi lautan Atlantik pada 1920, dan terakhir dengan perkembangan radio,
televise, meluasnya sirkulasi surat kabar dan majalah serta internet yang berhubungan
dengan massa.
Secara tak sengaja memang media massa yang menerpa audiens
sekaligus membuat masyarakat membentuk masyarakat massa (mass society) dengan
karakteristik budaya tertentu yakni budaya massa (mass culture, popular
culture). Lantaran adanya masyarakat massa dengan budaya massa itulah media
massa sering mengabaikan keberadaan individu dalam masyarakat yang dianggap
hanya sebagai “atomisasi” yang tidak mempunyai koneksi social di antara anggota
massa. Kelompok “mengangmbang” inilah yang tak mempunyai karakter tertentu
sehingga mudah dijadikan sebagai sasaran tembak media massa modern melalui
teknik periklanan dan propaganda.
Media massa secara umum memiliki beberapa fungsi, diantranya adalah sebagai berikut :
1.
Media massa memiliki fungsi sebagai pengantar atau pembawa bagi
segenap macam pengetahuan.
2.
Media massa menyelenggarkan kegiatan dalam lingkungan publik. Pada
dasarnya media massa dapat dijangkau oleh segenap anggota masyarakat secara
sukarela, umum, dan murah.
3.
Pada dasarnya hubungan antara pengirim pesan dan penerima pesan
seimbang atau sama.
4.
Media massa menjangkau lebih banyak orang dari pada institusi
lainnya dan sejak dahulu mengambil alih peranan sekolah,orang tua, agama, dll.
C.
Hubungan antara Budaya dan Media
Globalisasi informasi pada tahap akhir di tengarai sebagai bentuk
imperialisme budaya baru. Bentuk imperialisme modern ini tidak lagi di lakukan
dengan pesawat terbang, kapal induk, meriam, peluru atau sejuta pasukan, tetapi
di lakukan oleh media massa. Media massa telah memainkan peran yang sangat
vital dalam imperialisme budaya tersebut. Media massa membuat paket-paket
informasi dan hiburan yang bertujuan tidak saja memberikan informasi dan
hiburan secara lugas, atau apa adanya tetapi mengandung bagian-bagian penting
dari visi dan misi bangsa-bangsa untuk di tularkan kepada bangsa lain. Hal ini
sesuai dengan fungsi media massa itu sendiri yakni sebagai media informasi,
propaganda, pendidikan masyarakat, hiburan dan transfer budaya.
Media mempunyai kemampuan yang tiada tandingannya untuk
memperlihatkan mendramatisasikan dan mempopulerkan potongan-potongan kecil dan
fragmen budaya dari informasi. Budaya
dan media merupakan dua hal yang tidak dapat di pisahkan. Budaya yang telah
dibentuk oleh masyarakat melalui ide, gagasan dan karya-karyanya tidak akan
tersebar luas atau tidak akan di kenal oleh seluruh penjuru dunia apabila tidak
di publikasikan melalui media massa. Fungsi dari adanya sebuah media massa
dalam hal ini untuk membantu kita dalam memberikan informasi kepada orang lain
bahwa di dalam suatu daerah yang kita tempati memiliki budaya yang menjadi
identitas atau ciri khas, sehingga di mudah di kenali oleh daerah lain.
IV.
KESIMPULAN
Budaya merupakan keseluruhan
kempleks yang meliputi pengetahuan, kepercayaan, seni, moral, hukum, adat
istiadat dan kemampuan-kemampuan atau kebiasaan-kebiasaan yang lain yang
diperoleh anggota-anggota suatu masyarakat. . Budaya juga merupakan pengetahuan
yang dapat dikomunikasikan, sifat-sifat perilaku dipelajari yang juga ada pada
anggota-anggota dalam suatu kelompok social yang berwujud dalam lembaga-lembaga
dan artefak-artefak mereka
Media merupakan saluran penyampaian pesan dalam komunikasi antar
manusia. Media massa bekerja untuk menyampaikan informasi untuk khalayak dalam
membentuk dan mempertahankan citra. Secara tak sengaja memang media massa yang
menerpa audiens sekaligus membuat
masyarakat membentuk masyarakat massa (mass society) dengan karakteristik
budaya tertentu yakni budaya massa (mass culture, popular culture).
Media massa telah memainkan peran yang
sangat vital dalam imperialisme budaya tersebut. Media massa membuat
paket-paket informasi dan hiburan yang bertujuan tidak saja memberikan
informasi dan hiburan secara lugas, atau apa adanya tetapi mengandung
bagian-bagian penting dari visi dan misi bangsa-bangsa untuk di tularkan kepada
bangsa lain. Budaya dan media merupakan dua hal yang tidak dapat di pisahkan.
Budaya yang telah dibentuk oleh masyarakat melalui ide, gagasan dan
karya-karyanya tidak akan tersebar luas atau tidak akan di kenal oleh seluruh
penjuru dunia apabila tidak di publikasikan melalui media massa.
V.
PENUTUP
Demikian makalah ini kami tulis, semoga isi dari makalah ini dapat
bermanfaat bagi pembaca. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih sangat jauh dari kesempurnaan. Karenanya, saran dan kritikan yang
sifatnya membangun, sangat peulis harapkan dari semua pihak.
DAFTAR PUSTAKA
Mulyana, Deddy. Komunikasi Antarbudaya. PT Remaja Rosdakarya.
Bandung: 2003.
Liliweri, Alo. Dasar-dasar Komunikasi Antarbudaya.
Pustaka Pelajar. Yogyakarta: 2011.
Lull, James. Media Komunikasi Kebudayaan. Yayasan
Obor Indonesia. Jakarta: 1998.
Liliweri, Alo. Makna Budaya dalam Komunikasi Antarbudaya. LKiS.
Yogyakarta: 2003.
Liliweri, Alo. Komunikasi Serba Ada Serba makna. Kencana
Prenada Media Group. Jakarta: 2011.
Purwasito, Andik. Komunikasi Multikultural. Universitas
Muhammadiyah. Surakarta: 2003