Probabilitas
I.
PENDAHULUAN
Dalam
hidup kita sering mengalamai hal-hal yang mungkin pernah kita alami. Dari
kejadian yang pernah kita alami tersebut kadang kita bisa memberikan pandangan
kepada orang lain yang sedang mengalami kejadian seperti kita dulu.
Bagi
mereka yang lebih kreatif, kejadian yang pernah dialaminya dimasa lalu
atau bahkan kejadian yang dialami orang lain dijadikan ramalan untuk masa depan
seseorang,
yang dipandangnya menyerupai seseorang tadi. Kadang kita dalam hidup ini perlu
yakin adanya kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi dikemudian hari ketika
kita melakukan suatu kegiatan. Hal ini diperlukan untuk menjadikan perhatian
dan pertimbangan dalam kita melangkah
dan langkah yang kita ambil
dari kejadian-kejadian sebelumnya.
Sebagai
gambaran yang realistis, ketika
ada teman kita yang terjatuh saat
melewati jembatan A, maka kita sebagai orang yang ingin melewati jembatan A
mesti perlu dipertimbangkan tentang kejadian sebelumnya. Bisa jadi kita akan
mengalami seperti orang-orang sebelumnya ketika melewati jambatan tersebut.
Dalam
makalah ini, kami ingin menguak tentang kemungkinan-kemungkinan dalam hidup
yang didasarkan pada kejadian-kejadian dimasa lalu. Makalah yang hendak kami susun
adalah mengenai Probabilitas atau kemungkinan.
II.
RUMUSAN MASALAH
A.
Pengertian
Probabilitas
B.
Macam-macam
Probabilitas
C.
Ilmu
dan Probabilitas
III.
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Probabilitas
Kata
Probabilitas sering disebut juga dengan kemungkinan dan peluang. Secara umum
probabilitas merupakan peluang bahwa sesuatu akan terjadi.
Secara
lengkap probabilitas didefinisikan sebagai berikut :
“Probabilitas ialah suatu nilai yang
digunakan untuk mengukur tingkat terjadinya suatu kejadian yang acak”.
Dalam
mempelajari probabilitas, ada 3 kunci yang harus diketahui, yaitu:
1. Eksperimen,
2. Hasil (outcame),
3. Kejadian atau peristiwa
(event).
Sebagai
contoh, eksperimen dilakukan dengan menanyakan 500 orang mahasiswa apakah
mereka akan membeli computer Acer jenis baru atau tidak. Dari eksperimen ini
akan terdapat beberapa kemungkinan atau hasil. Misalnya kemungkinan hasil
pertama adalah sebanyak 250 orang akan membeli dan sisanya tidak akan membeli.
Kemungkinan lain adalah bahwa 310 orang akan membeli dan sisanya tidak akan membeli.
Contoh lain dari eksperimen adalah pelemparan sebuah koin. Hasil (outcame) dari
pelemparan sebuah koin tersebut adalah “muka” atau “belakang”. Kumpulan dari
beberapa hasil tersebut dikenal sebagai
kejadian (event).
Probabilitas
biasanya dinyatakan dengan bilangan decimal seperti ( 0,50 , 0,25 atau 0,70)
atau bilangan pecahan seperti ( 5/10, 25/100, 70/100). Nilai dari probabilitas
berkisar antara 0 dan 1. Semakin dekat nilai probabilitas ke nilai 0, maka
semakin kecil kemungkinan suatu kejadian akan terjadi. Sebaliknya semakin dekat
nilai probabilitas ke nilai 1 semakin besar peluang suatu kejadian akan
terjadi.[1]
Maka sudah kita ketahui bahwa konklusi dari segala penalaran induktif memiliki
sifat probabilitas, sifat peluang, yang menyebabkan pikiran dapat percaya akan
kebenarannya (rational credibility /
rational belief). Banyak hal-hal yang kebenarannya tidak dapat diketahui
oleh manusia dengan pasti. Akan tetapi berdasarkan pengalaman, manusia tahu
bahwa probabilitas itu biasanya benar atau setidak-tidaknya ada kemungkinan
benar. Tanpa percaya kepada probabilitas hidup manusia akan mengalami kesulitan-kesulitan
yang tidak dapat diatasi. Kata seorang filsuf Inggris: “probability is the guide to
life”. Di dalam kehidupannya, manusia sering
atau mungkin yang tersering bertindak atas dasar probabilitas. Ini berarti
bahwa waktu melakukan tindakan itu, manusia mempunyai harapan, bahwa apa yang
dipercayainya secara rasional itu akan benar-benar terjadi atau akan
benar-benar ada. Inilah probabilitas peristiwa (the probability of event /
facts). Dan manusia memilih tindakan yang satu atas tindakan yang lain
berdasarkan tinggi rendahnya probabilitas.[2]
Jadi
probabilitas dapat kami simpulkan sebagai pernyataan yang berisi ramalan
tentang suatu tingkat kepercayaan tentang terjadinya sesuatu hal yang akan datang dan kepercayaan
(keyakinan) tersebut dapat dinyatakan dengan angka.
B.
Macam-macam
Probabilitas
Dalam hal ini terdapat dua macam probabilitas, yaitu:
a. Probabilitas a priori
Probabilitas a priori merupakan suatu probabilitas yang
disusun berdasarkan perhitungan akal, bukan atas dasar pengalaman.[3]
Probabilitas yang akan terjadi pada suatu peristiwa sudah dapat diketahui
sebelum melakukan percobaan. Berapa besarnya probabilitas suatu peristiwa yang
akan terjadi didasarkan pada pemikiran yang logis tanpa percobaan. Probabilitas
yang ditetapkan demikian itu juga disebut sebagai probabilitas matematik.[4] Misalnya
untuk menentukan berapa kemungkinan mata dadu yang akan muncul, maka mempunyai
kemungkinan 1/6, karena sebuah mata dadu mempunyai 6 sisi. Jika mata dua mata
uang dilemparkan, maka kemungkinan jatuh dengan dua kali sisi depannya adalah ½
x ½ = ¼.[5]
Contoh lain: Seperangkat kartu bridge berjumlah 52, maka
kemungkinan munculnya kartu As adalah 4 dari 52 kartu, karena kartu bridge
terdiri dari 13 kartu cengkeh hitam, 13 kartu hati merah, 13 kartu berlian
merah dan 13 kartu skop hitam. Dan masing-masing dari kartu tersebut terdapat 4
jenis warna yang berbeda dengan angka yang sama.
b.
Probabilitas relatif frekuensi
Probabilitas relatif frekuensi merupakan suatu
probabilitas yang disusun berdasarkan statistik atau fakta-fakta empiris, hal ini didasarkan oleh fakta-fakta yang sering terjadi. Seperti probabilitas gagalnya
tembakan pistol adalah 5. Maksudnya bahwa setiap 100 kali pistol ditembakkan
maka paling tidak 5 kali diantaranya macet. Probabilitas ramalan hujan adalah
90 maksudnya setiap seratus kali ramalah dibuat maka 90 dari ramalan itu benar.
Ini semua disusun atas dasar pengamatan atas peristiwanya. Bila kita membaca
bahwa wanita yang berumur 26 tahun mempunyai probabilitas 971 yang dapat
mencapai 27 tahun, ini berarti bahwa setiap 1000 wanita yang berumur 26 tahun
hanya 971 yang dapat mencapai umur 27 tahun, jadi setiap 1000 wanita berumur 26
tahun meninggal 29 orang.[6]
Contoh lain: Probabilitas mahasiswa tidak mengikuti mata
kuliah adalah 3 kali pertemuan, maksudnya bahwa setiap 16 kali pertemuan
mahasiswa memiliki 3 kali pertemuan untuk berhalangan hadir masuk kuliah.
C.
Ilmu
dan Probabilitas
Berdasarkan
kenyataan bahwa teori, generalisasi dan kausalitas bersifat probabilistic, maka
ilmu-ilmu tidak pernah memberi keterangan yang pasti tentang peristiwa-peristiwa. Teori dan keterangan
yang diberikannya bersifat kemungkinan. Ini perlu kita sadari bahwa ilmu itu
tidak pernah berpretensi untuk mendapatkan
pengetahuan yang bersifat mutlak. Ia berbeda dengan ilmu perdukunan yang berani
menyatakan misalnya: pakailah ramuan ini, pasti anda akan menjadi cantik.
Berbeda dengan ilmu yang paling-paling akan menyatakan: pakailah lulur ini, 75%
kulit anda akan bersih bersinar. Meskipun penjelasan yang diberikan oleh ilmu
adalah penjelasan probabilistic, namun probabilistic yang dapat
dipertanggungjawabkan, karena ia akan disusun berdasarkan pengalaman.
Teori
ilmu memberikan kepada kita pengetahuan sebagai dasar kita mengambil keputusan.
Keputusan yang kita ambil berdasarkan keterangan keilmuan itu, dengan memandang
resiko yang bakal kita hadapi. Misalkan dalam info lalu lintas di acara sebuah
televisi memperkirakan kemungkinan 0,8 jalanan ibu kota tidak akan macet (tidak
memberikan 1,00 pasti tidak macet), dan dari keterangan ini kita bisa mengambil
keputusan. Perkiraan
0,80 tidak akan terjadi macet berarti
ada kemungkinan atau peluang 0,2 terjadi macet. Bila kita sedang di daerah ibu
kota dan hendak jalan-jalan berkeliling ibu kota meskipun kita tahu ada peluang
0,2 terjadi macet, kita juga tidak akan mengurungkan niat kita, karena sudah
cukup bagi kita jaminan 0,80 tidak terjadi macet. Kecuali kita sangat merasa
takut bahwa akan terjebak macet dan kemalaman di jalan dan tidak tahu arah
jalan pulang, maka kita akan ragu-ragu untuk memutuskan berkeliling jalanan ibu
kota. Kalaupun
kita memutuskan pergi kita akan mengajak orang yang sudah paham jalanan ibu
kota dan membawa bekal makanan apabila terjebak macet maka tidak akan kelaparan
di dalam kendaraan. Jadi tindakan yang akan kita ambil berdasarkan resiko yang
mungkin timbul dari pilihan kita berkaitan dengan probabilitas yang ada.
Demikianlah nilai probabilitas ilmu bagi kehidupan kita.[7]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar